Mohsen Haji Hassani Kargar, juara pertama Musabaqoh Internasional Al-Quran Malaysia ke-57, Selasa (16/6), saat tiba di bandara Malaysia guna kembali ke negara Islam saat wawancara denga reporter delegasi IQNA mengungkapkan, saya sangat gembira karena telah memberikan kebanggaan untuk Republik Islam Iran dan saya mengharap nama Iran disebut di auditorium festival dunia sebagai juara terbaik musabaqoh dan bendera Iran juga dikibarkan di auditorium ini. Saya sangat gembira karena telah menggembirakan hati seluruh rakyat Iran.
Perspektif Juara
Dia terkait hasil Musabaqoh Al-Quran Malaysia dan peraihan juara pertama dalam musabaqoh ini mengatakan, tentang peraihan juara pertama dalam Musabaqoh Al-Quran Malaysia selalu diketengahkan dua opini oleh masyarakat Al-Quran, opini pertama yaitu ketiadaan penjurian dalam musabaqoh dan tidak diberikan peringkat kepada para qori Iran, adapun opini lain yang diyakini oleh para ustad adalah bahwa jika seorang qori dapat melantunkan sesuai dengan kaidah serta memiliki suara kuat nan elok, maka akan meraih juara pertama.
Haji Hassani Kargar melanjutkan, dalam musabaqoh Al-Quran tahun ini, setelah 9 tahun juara pertama sampai ke tangan Iran, hal ini membuktikan bahwa Musabaqoh Al-Quran Malaysia tidak memiliki penjurian; tahun ini, kami tidak memiliki juri dalam Musabaqoh Al-Quran Malaysia, yang dengan kehadirannya dapat memberikan peringkat, namun peringkat pertama diberikan kepada Iran. Jika ditetapkan bahwa tidak ada penjurian, maka tahun ini juga harus sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dengan tanpa adanya penilaian, namun kita melihat tidaklah demikian dan para ustad dan para juri musabaqoh ini, setelah mengevaluasi sampai pada kesimpulan bahwa tilawah delegasi Iran adalah tilawah yang bagus, dengan demikian mendapat juara pertama.